Archive for Bimbingan Konseling Belajar

Strategi dalam Belajar

Terkadang seseorang jenuh dengan apa yang harus dilakukan ketika belajar, bahkan kejenuhan tersebut bisa sampai membuat seseorang menjadi malas untuk belajar. Salah satu penyebabnya karena strategi belajar yang digunakan belum sesuai dengan kemampuan individu. Sebenarnya, proses belajar akan menjadi mudah dan gampang dicerna otak dan psikis apabila, individu tersebut benar-benar memperhatikan hal-hal yang dibutuhkan dalam dirinya

Sebelum terlalu jauh, perlu dipahami apa itu “strategi belajar”? Strategi belajar ini merupakan langkah bagaimana siswa mempelajari bahan pelajaran yang mudah untuk dipahami. Strategi belajar adalah  salah satu cara yang dapat digunakan oleh siswa untuk dapat belajar mengolah pikiran sendiri. Dalam mencapai kesuksesan tak lepas dari kebiasan kita, maka cobalah untuk mebiasakan hal berikut setiap belajar:

  1. Plan. Buatlah atau aturlah jadwal kegiatan sebagai kebiasaan untuk belajar. Buatlah daftar belajar setiap hari anda, agar anda memiliki waktu yang jelas untuk belajar.
  2. Do. Lakukan strategi belajar itu secara kritis mendalam (tidak setengah-setengah)

Metode dalam strategi belajar digunakan untuk memudahkan siswa dalam memepelajari bahan materi yang akan dipelajari. Dalam pokok bahasan ini di sampaikan ada 4 metode yang dapat digunakan sesuai kemampuan. Metode strategi dalam belajar tersebut antara lain:

  1. Strategi Mengulang

Strategi mengulang yang paling dasar yaitu sekedar mengulang dengan keras atau dengan pelan informasi yang ingin kita hafal. Strategi ini disebut dengan mengulang sederhana. Perlu dilakukan lebih dari sekedar mengulang informasi. Menggarisbawahi ide-ide kunci dan membuat catatan pinggir adalah dua strategi mengulang kompleks untuk membantu pembelajar mengingat bahan ajar yang lebih kompleks.

  1. Strategi Elaborasi

Strategi elaborasi adalah strategi belajar kedua, yaitu proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Oleh karena itu membuat pengkodean lebih mudah dan lebih memberikn kepastian. Strategi elaborasi membantu pemindahan informasi baru dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang dengan menciptakan gabungan dan hubungan antara informasi baru dan apa yang telah diketahui. Strategi ini menggunakan skemata yang telah ada di otak untuk membuat informasi baru mudah diingat atau dipelajari. Pembuatan catatan, penggunaan analogi, dan metode PQ4R (Preview, Questio,  Read, Reflect, Recite, Review). Ketiga metode ini adalah tiga strategi elaborasi yang sering digunakan.

  1. Strategi  Organisasi

Strategi organisasi dapat terdiri dari pengelompokan ulang ide-ide atau istilah-istilah atau membagi ide-ide atau istilah-istilah itu menjadi subset yang lebih kecil dalam bentuk struktural. Strategi-strategi itu juga terdiri dari pengidentifikasian ide-ide atau fakta-fakta kunci dari sekumpulan informasi yang lebih besar, seperti: Outlining, mapping, dan mnemonics merupakan strategi organisasi yang umum.

  1. Strategi Metakognitif

Metakognitif berhubungan dengan berfikir siswa secara kognitif  ataupun mekanisme tentang pemikiran mereka sendiri dan kemampuan mereka menggunakan strategi-strategi belajar tertentu dengan tepat seperti pengendalian dan monitoring kognitif (Baker & Brown, 1984; Gagne: 1993).

Komponen kedua metakognisi adalah pemonitoran kognitif. Pemonitoran kognitif yaitu kemampuan pembelajar untuk memilih, menggunakan, dan memonitor strategi-strategi belajar yang cocok, cocok dengan gaya belajar mereka sendiri maupun dengan situasi yang sedang dihadapi.

  1. Chek. Evaluasi apa yang telah dipelajari dan terbuka untuk mau menyempurnakan,. Jangan pernah menyerah terhadap kesulitan belajar kalian. Jika anda masih mampu untuk belajar lakukan evaluasi apa perlu diperbaikai dan ditingkatkan dlam belajar.
  2. Action. Teguhkan prinsip atas keyakinan anda dengan mengulang apa yang dilakukan strategi dalam belajar.